Melaka, Antara Drama Mencari Hostel dan Resepsionis Ganteng
Selamat datang di Melaka Hampir menangis karena lelah berkeliling sambil menggendong ransel dengan berat mungkin sekitar 7 kilogram, saya merutuk dalam hati, "Aaakh, monyeeet. Ini hostel di mana sih, lokasinya?" Sudah hampir kurang lebih 30 menit setelah sampai di daerah Bangunan Merah, Melaka, saya belum juga menemukan hostel tempat saya menginap. Sore itu, sekitar pukul 6.30 petang, saya mencari Sayang-Sayang 2 Youth Hostel, hostel yang akan menjadi tempat saya menginap selama di Melaka. Menjelang matahari terbenam di dekat hostel Terus berkeliling di Melaka bagian ujung kawasan Pecinan, saya tetap gagal menemui Sayang-Sayang 2 Youth Hostel. Padahal, Waze dan Google Maps sudah saya jadikan pegangan untuk penunjuk jalan, tapi memang tampaknya sinyal yang kurang bagus membuat kedua aplikasi itu tidak bisa memberi arah yang tepat. Saya terus berkeliling di tempat yang itu-itu saja. Saat saya memutuskan untuk ambil arah lain yang berbeda dari petunjuk Waze ata...
Comments
Post a Comment