Jalan Pagi ke Peranakan Museum
Patung 'penyambut tamu' di depan Peranakan Museum "Being Peranakan means...learning to eat sambal belachan." "I feel Peranakan because i'm deeply rooted to Singapore." "Telling joke in Babay Malay makes me feel Peranakan." Kata-kata itu terpampang dibawah foto berukuran besar wajah-wajah warga Singapura yang berjejer di lantai dasar Museum Peranakan. Yup, Singapura menyadari betul kalau percampuran warganya yang di dominasi tiga ras yaitu Chinese, Melayu, dan India bukan sekedar aset kekayaan budaya tapi juga menjadi aset wisata yang pantas dibanggakan. Sabtu, 16 Februari 2013. Ini hari terakhir media fam trip di Singapura. Menurut itinerary , kami baru akan menuju bandara pukul 11.00 siang. Nah, ada waktu beberapa saat yang bisa dimanfaatkan untuk jalan-jalan. Pilihan jalan-jalan pagi itu adalah dua museum yang kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dari hotel dan kebetulan (lagi) keduanya 'bertetangga': Museum ...