Lucky Trip to Singapore (2): Keliling Singapura dengan Bebek Oranye

Tempat saya menginap, Quincy Boutique Hotel punya tarif mulai dari SGD 280++. Untuk saya, itu terbilang mahal. Maklum, biasa backapacker :D Herannya, di kamar senyaman dan semahal itu saya justru tidak bisa nyenyak tidur. Sering kali saya terbangun. Di jam 05.30,  saya sudah tidak lagi bisa menutup mata. Saya putuskan untuk bangun dan menyibak tirai. Masih gelap. Ternyata jam setengah 6 pagi di Singapura itu masih gelap. Singapura baru benar-benar terang di jam 8 pagi. Di jam itu juga masyarakat disana mulai beraktifitas.

Kolam renang di Quincy  Boutique Hotel
Selesai sarapan, kami diajak menuju lantai 12, tempatnya menjadi sehat. Tempat pertama yang ditunjukkan manajemen Quincy adalah kolam renang. Dari tempat ini, selain bisa berendam dan bermain air, bisa juga melihat pemandangan Singapura. Negara kota ini siap menghadirkan pemandangan hutan betonnya. Tapi, tampak juga perbukitan di arah utara. Kolam renang yang bisa dinikmati selama 24 jam ini punya satu acara seru dikala akhir pekan. Di Sabtu malam, ada mini bioskop. Jadi, sambil berenang atau duduk-duduk, ada sajian  film box office yang bisa dinikmati gratis. Selain kolam renang, masih di lantai yang sama juga tersedia ruang sauna dan mini gymnasium.

Selesai berkeliling mengunjungi hotel-hotel yang ada dibawah manajemen Far East Hospitality, saatnya menikmati Singapura dengan Duck Tour Boat. Ini kapal amphibi yang siap berjalan di darat dan di air. Duck Tour Boat berwarna oranye, berbadan gemuk dengan wajah bebek di bagian depan. Ia punya empat roda, beratap merah dan tanpa jendela. Sekali jalan, ia sanggup membawa 31 orang di 'badannya'. Naik Duck Tour Boat seharga S$ 33 (dewasa), S$17 (anak-anak usia 3-12 tahun), S$2 (anak-anak usia dibawah 3 tahun) berarti punya kesempatan keliling Singapura selama 1 jam. Perjalanan dimulai dari Suntec City, satu kawasan dengan si bianglala raksasa, Singapore Flyer. Perjalanan dengan si bebek oranye dimulai sekitar pukul 13.30, dengan seorang kapten yang disapa uncle dan seorang tour guide yang sayang saya lupa namanya. Dia seorang gadis muda keturunan India. Di setiap spot penting Singapura, gadis India ini akan sedikit bercerita tentang itu.
Si Bebek Oranye yang siap mengajak keliling Singapura dari darat dan air

Selesai berkeliling kota di jalan darat, di ujung jembatan Benjamin Sheares si bebek bersiap terjun ke air. Sebelumnya, si pemandu mewanti-wanti kalau tiga baris terdepan akan jadi 'korban' terkena cipratan air. Kebetulan saya duduk di baris ketiga, ya sudah, apa boleh buat. Namun untungnya yang duduk di sebelah saya sepasang suami-istri asal Korea, sudah siap dengan jas hujan sekali pakai. Plastik tipis berwarna kuning itu pun dilebarkan dan sang istri menawarkannya pada saya. Kamsa hamnida, ibu. Begitu si bebek terjun menyentuh air, byuur, sisi kiri saya terpecik air. Karena Duck Tour Boat terjunnya terbilang mulus, si pemandu mengajak penumpang bertepuk tangan sambil mengucap terima kasih kepada uncle. Bebek mulai bergerak memulai perjalanan. Rutenya adalah melewati  Singapore River sambil melihat Marina Bay Hotel, Art Museum, Esplanade, The Merlion dan gedung-gedung di tepi sungai.
Art Museum
Marina Bay Hotel
The Famous Merlion

Duck Tour Boat selesai, saatnya melihat Singapura dari ketinggian 165 meter. Iya, sekarang waktunya naik Singapore Flyer.

Comments

Popular posts from this blog

Market Values (Wanna Be) at Tiong Bahru Market, Singapore

Jalan-Jalan Jakarta Lewat Susur Oranje Boulevard

Melaka, Antara Drama Mencari Hostel dan Resepsionis Ganteng