Destinasi: Negeri Laskar Pelangi




Sebenarnya, ini perjalanan yang telah saya lakukan beberapa bulan lalu. Tepatnya Juli, saat bulan puasa. Kok bisa, saat puasa malah nge-trip? Jadi, berawal dari penawaran Uniey untuk ikut trip teman-temannya ke Belitong. Saya yang mulai jarang berkelana langsung setuju. Akhirnya, tiket pesawat dan hotel dipesan. Setelah itu baru saya sadar, jalan-jalannya pas puasa! Ini trip akhir pekan, dimulai Sabtu, berakhir Senin. Sejak awal trip saya sudah ragu antara puasa atau tidak. Daaan, pada akhirnya saya memang tidak puasa selama di Belitong, kecuali di hari terakhir.


Bentuk pelaminan pengantin Belitong
Kemana saja selama di Belitong? Ya, mendatangi tempat-tempat standar yang biasa dikunjungi wisatawan kalau ke Negeri Laskar Pelangi. Dimulai dari mengunjungi -semacam Pusat Kebudayaan Belitong, lalu berlanjut melihat danau yang terbentuk karena pengerukan kaolin. Akhirnya, lubang besar dari pengerukan itu berisi air (dari hujan). Yang unik, airnya berwarna toska. Mirip-mirip  Kawah Ciwideuy -minus udara dingin dan kabut yang datang dan pergi.

Danau kaolin


Aktivitas pengerukan kaolin


Perjalanan di kota yang menurut saya rapi dan bersih ini berlanjut ke sebuah klenteng -yang ternyata tempatnya cukup jauh dan pemadangan bangunannya seperti beberapa kelenteng yang sudah pernah saya datangi. Lalu, kami mampir sebentar ke rumah pribadi Ahok (warga Belitong yang kini menjadi Gubernur Jakarta), sebelum menuju Museum Kata. Tentang Museum Kata, sebenarnya, ini rumah pribadi keluarga sang penulis novel 'Laskar Pelangi', Andrea Hirata. Namun tidak lagi ditempati. Kesuksesan 'Laskar Pelangi' membuat si Ikal mencetuskan ide menghadirkan sebuah museum. Ia tidak hanya berfungsi sebagai museum, tapi juga aktivitas lainnya, salah satunya belajar bahasa Inggris.


Museum Kata

Isi Museum Kata tentu terkait dengan film 'Laskar Pelangi, ditambah ornamen-ornamen lainnya, salah satunya  puisi yang pernah dituliskan  Andrea, namun tidak pernah di publikasi. Ada juga beberapa piagam yang pernah diraih Andrea berkat 'Laskar Pelangi'. Saya suka sekali tempat ini karena ada hal yang membuat saya haru saat melihat kutipan kata disana. Alasan lainnya, Museum Kata sangat fotogenik karena ia punya pencahayaan yang sangat bagus. Kebetulan hari itu matahari sedang terik, jadi beberapa foto yang saya ambil disana tampak cantik berkat cahaya matahari.

Ruangan tengah Museum Kata
Ruang belakang Museum Kata


Perjalanan kembali berlanjut, kali ini ke lokasi syuting 'Laskar Pelangi': sekolah Ikal dan teman-temannya. Penutup hari pertama kami ke sebuah pantai yang sayangnya saya lupa namanya. Disana, apalagi kalau bukan menikmati matahari terbenam.

Sekolah Ikal dan para Laskar Pelangi

SD Muhamadiyah Gantong

Bebatuan besar, khas pantai di Belitong
Hari kedua, kami habiskan dengan menaiki perahu menuju Pulau Lengkuas. Puas memotret, snorkeling, dan makan pisang bakar yang enak di pinggiran pantai, perjalanan ditutup dengan mendatangi Pantai Laskar Pelangi. Ini tempatnya syuting adegan anak-anak Laskar Pelangi bermain-main di bebatuan besar.






Merapat di Pulau Lengkuas





Dari ketinggian mercu suar Pulau Lengkuas

Mercu suar Pulau Lengkuas

  Kota yang rapi dan bersih juga pemandangan pantai dengan batu-batu besar ajaib dan lautan dengan gradasi yang cantik adalah kenangan yang saya bawa pulang dari Negeri Laskar Pelangi.














Comments

Popular posts from this blog

Market Values (Wanna Be) at Tiong Bahru Market, Singapore

Jalan-Jalan Jakarta Lewat Susur Oranje Boulevard

Melaka, Antara Drama Mencari Hostel dan Resepsionis Ganteng